Jesus You Are My Bestfriends

Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan, Haleluya!!!

"Maz 150:6"

Minggu, 09 September 2012

Drive Test

DRIVE TEST Menggunakan GPS HOLUX

 
Agar mempermudah melakukan Drive Test dapat juga mengunakan GPS Holux. Keuntungan menggunakan GPS Holux ini, kita tidak perlu menggunakan Laptob, cukup GPS Holux dan K-800.


CDMA & Spread Spectrum

Sistem yang multiple access (MA) adalah sistem yang dapat melayani banyak pelanggan (user) secara bersama-sama (simultan). Agar terjadi multiple access, maka harus tersedia kanal-kanal/saluran-saluran yang jumlahnya lebih dari satu. Jika pada saat yang sama terdapat 10 pelanggan yang ingin dilayani, maka diperlukan kanal sebanyak 10 buah pula.
Dengan sistem multiple access yang bagus, tidak akan terjadi antrean panjang dan macet. Secara umum, bisa saja sistem multiple access diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti sistem pembayaran di loket PLN, teller bank, dan sebagainya. Tapi pada kenyataannya, penerapan pada bidang telekomunikasilah yang banyak memunculkan multiple access baru.
Tren sistem telepon seluler mendongkrak pemakaian multiple access untuk sistem komunikasi bergerak (mobile communication system). Kemajuan yang dicapai oleh telepon seluler bahkan melebihi sistem komunikasi bergerak lain seperti telepon cordless (sekarang juga lagi musim), paging (yang dulu ngetop tahun 1970-1980-an), dan PCS (personal communication standard). Perkembangan telepon seluler yang kian menjadi-jadi dengan berbagai fasilitas ciamik yang andal (semacam MMS, mobile Internet, dan lain- lain), menyebabkan semakin getolnya pencarian-pencarian sistem multiple access baru yang lebih tanggap dan cepat dalam melayani banyak pelanggan.
Hingga saat ini dua teknik pendahulu yang masih digunakan adalah FDMA (frequency division multiple access) dan TDMA (time division multiple access). Pengguna teknik FDMA cukup banyak juga. Salah satunya adalah telepon seluler berbasis AMPS, yang di Indonesia dipakai pada awal munculnya telepon seluler. AMPS (advanced mobile phone system) adalah sistem seluler Amerika Serikat pertama (dan analog) yang dikembangkan oleh AT&T Bell Laboratories pada akhir tahun 1970-an.
Pemakai teknik TDMA pun juga cukup banyak. Salah satunya adalah telepon seluler berbasis GSM, yang sekarang lagi marak di Indonesia. GSM yang mulanya adalah singkatan dari groupe spe’cial mobile diganti menjadi global system for mobile communication untuk keperluan pemasaran yang lebih luas. Ia merupakan standar seluler digital generasi kedua yang dikembangkan oleh Eropa untuk menyatukan sistem selulernya. Bermula dengan dikenalkan pada pasar Eropa tahun 1991, kini GSM telah menjadi standar terpopuler di dunia untuk radio seluler baru dan peralatan komunikasi pribadi. Karena kepopuleran itulah, teknik TDMA ikut terdongkrak dan seolah “kagak ade matinye”.
Akan tetapi waktu terus berjalan, dan pesaing-pesaing baru selalu akan muncul untuk mengganti pemain lama. Salah satunya adalah teknik CDMA (code division multiple access). Dengan lebih banyak kelebihan (dan sedikit kekurangan), teknik yang diusung oleh US Narrowband SpreadSpectrum (IS-95) ini, mulai berkembang dan terus berkembang. GSM yang tidak tinggal diam, tentu akan berusaha mempertahankan takhtanya. Kita saksikan saja persaingan yang kian marak ini dan barangkali untuk beberapa dekade, kita sementara menjadi penonton saja.
FDMA
FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDMA merupakan teknik “satu pelanggan, satu jalan”. Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai.
Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi. Kalau setiap pita memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal dari 890 Mega Hertz (MHz), maka:
• Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz
• Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz
• Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz
• dan seterusnya.
Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah:
100 x 30.000 Hz = 3.000.000 Hz = 3 MHz.
Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas atasnya adalah 893 MHz.
Akan tetapi, frekuensi yang tersedia untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang ada karena frekuensi-frekuensi lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara jatah frekuensi yang ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler. Karena itu, untuk memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara.
TDMA
Berbeda dengan FDMA yang memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai satu pelanggan, TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai beberapa pelanggan. Jadi kanal-kanal komunikasi dirupakan dalam bentuk slot-slot waktu. Slot waktu adalah berapa lama seorang pelanggan mendapat giliran untuk memakai pita frekuensi. Satu slot waktu digunakan oleh satu pelanggan. Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu periode yang disebut satu frame. Jadi misalkan ada 10 pelanggan yang masing-masing adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J, maka dalam satu frame terdapat 10 slot waktu yang merupakan giliran tiap pelanggan untuk menggunakan pita frekuensi yang sama.
Proses komunikasi multi-access dilakukan dengan menjalankan frame ini berulang- ulang sehingga akan muncul urutan giliran pemakaian saluran seperti: A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-A-B-C-D- E-F-G-H-I-J-A-B-C-dan seterusnya. Tentu saja harus ada pembatasan jumlah pelanggan yang menggunakan satu pita frekuensi ini. Jika tidak dibatasi, periode frame akan terlalu panjang dan akibatnya timbul komunikasi terputus-putus yang mengganggu pembicaraan.
Karena sifatnya yang tidak kontinyu (tidak terjadi pemakaian pita frekuensi terus menerus oleh satu pelanggan dalam satu periode pembicaraan), maka teknik TDMA hanya dapat mengakomodasi data digital atau modulasi digital. Sehingga sinyal-sinyal analog yang akan dikirim, harus diubah menjadi format digital dahulu.
CDMA
Teknik CDMA adalah temuan yang lebih baru dibandingkan dengan FDMA dan TDMA. Teknik CDMA berawal pada tahun 1949 ketika Claude Shannon dan Robert Pierce (yang banyak jasanya untuk kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini) menyampaikan ide dasar CDMA. Teknik ini merupakan temuan yang brilian karena kanal yang satu dengan lainnya tidak dibedakan dari frekuensi/FDMA atau waktu/TDMA yang secara awam lebih mudah dipahami, melainkan dengan perbedaan kode. Jadi pada CDMA, seluruh pelanggan menggunakan frekuensi yang sama pada waktu yang sama.
Dalam diagram blok CDMA tampak bahwa data input dari satu pelanggan dikalikan dengan salah satu dari banyak kode PN (pseudo noise). Jumlah kemungkinan kode yang dihasilkan oleh generator kode PN identik dengan jumlah kanal yang disediakan. Jika generator kode PN mampu menghasilkan 100 kode, maka sebanyak itu pula kanal yang diperoleh. Oleh modulator hasil perkalian antara input data dengan kode PN ditumpangkan pada sinyal RF (radio frequency) agar dapat dikirim lewat udara.
Di penerima, demodulator memisahkan sinyal pesan dari sinyal RF yang ditumpanginya. Sinyal pesan yang mengandung kode ini dicocokkan dengan kode PN di penerima. Sinyal pesan akan dipisahkan dari kode dan diteruskan jika kode PN pada sinyal masuk sama dengan kode PN pada penerima.
CDMA (juga disebut DSSS/ direct sequence spread spectrum) merupakan salah satu dari dua jenis teknik murni spread spectrum multiple access (SSMA). Jenis lainnya dikenal sebagai FHMA (frequency hopping spread spectrum). Kedua jenis ini tergolong SSMA karena sinyalnya tersebar (spread) pada spektrum pita frekuensi yang lebar. Pada CDMA, penyebaran sinyal diperoleh akibat proses perkalian data input (yang mempunyai waktu perubahan lambat) dengan kode PN (yang mempunyai waktu perubahan cepat).
Walaupun pita frekuensinya lebar, tegangan sinyal yang dihasilkan sangat kecil, menyerupai noise (bising) yang selalu menyertai gelombang radio. Sehingga apabila dimonitor oleh penerima lain, sinyal yang dipancarkan oleh pengirim berbasis CDMA hanya berupa noise (seolah-olah menunjukkan ketiadaan sinyal pancar) yang tidak mengganggu sinyal lain. Sifat CDMA yang lain adalah kemampuannya untuk tahan terhadap jamming (penutupan oleh sinyal yang lebih kuat) pada pita frekuensi sempit. Hal ini terjadi karena jamming pada pita frekuensi sempit itu tidak akan mengganggu sinyal-sinyal CDMA yang tersebar di pita frekuensi lain.
Biar begitu jika diterapkan pada telepon seluler, CDMA mempunyai masalah yang disebut near-far problem. Masalah ini terjadi akibat pemakaian pita frekuensi yang sama pada waktu yang sama. Akibatnya, pelanggan yang paling dekat dengan base station (BTS) akan mendominasi BTS karena sinyalnya diterima (oleh BTS) paling besar dibandingkan dengan pelanggan lain yang jaraknya lebih jauh. Bagi pelayanan yang baik, hal itu tidak diharapkan. Untuk mengatasinya dipakailah teknik power control. Teknik ini menyebabkan BTS memerintahkan ponsel pelanggan untuk mengurangi daya pancar (secara otomatis) ketika sinyalnya diterima paling besar. Sehingga seluruh pelanggan di areal cakupan BTS akan diterima dengan besar sinyal yang sama.
CDMA dapat dikombinasikan dengan teknik lain untuk menjadi teknik hibrid semacam: FCDMA yang merupakan kombinasi dari FDMA dan CDMA, TCDMA yang merupakan kombinasi dari TDMA dan CDMA. Juga ada DS-FHMA yang merupakan kombinasi dari CDMA/DSSS dengan FHMA.
Jadi, dunia komunikasi bergerak akan terus melejit dan melahirkan teknologi terbaru. Tidak hanya fitur-fitur ponsel, tetapi juga dukungansaluran telekomunikasi. Dewasa ini sistem komunikasi sudah menawarkan suatu kecepatan dan kapasitas, yaitu kecepatan yang tinggi dan kapasitas data yang besar. Infrastruktur telekomunikasi yang dibangun harus menjanjikan kompatibilitas yang tinggi dengan suatu sistem komunikasi yang lain. Disinilah sistem komunikasi digital menjadi idola baru bagi industri telekomunikasi saat ini. Sistem digital disamping mempunyai kompatibilitas yang tinggi dalam integrasi dengan sistem lain, juga adanya kemudahan dalam implementasi secara perangkat keras. Oleh karenanya sistem komunikasi digital semakin dikembangkan untuk memperoleh kecepatan yang tinggi dan kapasitas data yang semakin besar. Sistem komunikasi digital juga memilliki kualitas data yang lebih baik, karena dapat dilakukan pengecekan kesalahan dalam transmisi datanya.
Lahirnya sistem komunikasi spread spectrum pada pertengahan tahun 1950 dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan sistem komunikasi yang dapat mengatasi masalah interferensi, dapat menjamin kerahasiaan informasi yang dikirim dan dapat beroperasi pada tingkat S/N (signal to noise ratio) yang rendah atau tahan terhadap derau yang besar. Dalam sistem komunkasi sekarang ini, dimana penggunaan frekuensi sudah cukup padat sehingga interferensi dan noise dari transceiver lain cukup besar. Dalam komunikasi radio kita juga sering mendengar adanya penyadapan pembicaraan pada handphone oleh pesawat radio lain. Namun dengan sistem spread spektrum ketakutan yang dialami pada sistem komunikasi diatas akan dapat di atasi karena data yang ditransmit pada sistem spread spektrum adalah data acak yang dikenal sebagai noise. Jadi jika penerima tidak mengetahui code yang digunakan untuk melebarkan data maka penerima hanya akan menerima sinyal noise saja. Istilah spread spectrum digunakan karena pada sistem ini sinyal yang ditransmisikan memiliki bandwidth yang jauh lebih lebar dari bandwidth sinyal informasi (mencapai ribuan kali). Proses penebaran bandwidth sinyal informasi ini disebut spreading.
Kelebihan lain yang dimiliki sistem spread spektrum adalah sistem ini dapat digunakan untuk multiple acces secara CDMA (Code Division Multiple Acces). Sistem CDMA yaitu suatu sistem multiple akses yang dapat dilakukan pada frekuensi dan waktu yang sama, caranya dengan menggunakan kode yang berbeda. Jika dibanding sistem multiple akses yang lain seperti FDMA (Frekuency Division Multiple Acces) dan TDMA (Time Division Multiple Acces), maka CDMA merupakan sistem yang sedang di minati oleh perusahaan komunikasi, karena dapat digunakan pada frekuensi yang sama secara bersamaan.
Di Indonesia belum banyak yang mengunakan sistem CDMA untuk infrastruktur telekomunikasinya. Perusahaan telepon seluler sebagian besar menggunakan sistem TDMA yaitu untuk telepon seluler GSM. Sedangkan perusahaan telepon seluler yang sudah menggunakan sistem CDMA adalah Komselindo. Sistem yang sekarang sudah digunakan adalah narrow-band CDMA dan rencananya Komselindo akan membuat infrastruktur untuk wide-band CDMA.
Spread sprectrum sendiri belum banyak digunakan , dalam bidang jaringan komputer kita sudah mengenal Wave LAN. Wave LAN ini menggunakan spread spectrum untuk mentransmisikan datanya. Sistem ini dibuat dalam bentuk card. Wave LAN sendiri mempunyai kecepatan yang cukup tinggi untuk teknologi radio pada frekuensi rendah, yaitu 1,5 Mbps. Dengan kecepatan sebesar itu Wave LAN sudah setara dengan komunikasi T1 pada VSAT yang sering digunakan untuk komunikasi-komunikasi di indonesia. Kecepatan ini juga jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan modem radio yang paling cepat yang pernah yang umum digunakan untuk komunikasi radio paket, yaitu hanya 64 Kbps, inipun harus menggunakan transceiver yang mempunyai bandwith yang lebar. Namun alat ini masih cukup mahal untuk pasaran di indonesia, satu card harnganya sekitar $ 5.000 USA.
Dalam teknik spread spektrum sendiri di kenal beberapa cara modulasi yang digunakan untuk melebarkan dan mangacak datanya. Teknik spreading yang terkenal dan banyak dipilih para produsen dalam desain produk adalah Direct Sequence Spread Spektrum (DSSS). Sistem ini dipilih karena adanya kemudahan dalam mengacak data yang akan dispreading. Dalam DSSS spreading hanya menggunakan sebuah generator noise yang periodik yang di sebut Pseudo Noise Generator.
Sebuah sistem spread-spectrum harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
  1. Sinyal yang dikirimkan menduduki bandwidth yang jauh lebih lebar daripada bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal informasi
  2. Pada pengirim terjadi proses spreading yang menebarkan sinyal informasi dengan bantuan sinyal kode yang bersifat independen terhadap informasi
  3. Pada penerima terjadi proses despreading yang melibatkan korelasi antara sinyal yang diterima dan replika sinyal kode yang dibangkitkan sendiri oleh suatu generator lokal.
Kode yang digunakan pada sistem spread spectrum memiliki sifat acak tetapi periodik sehingga disebut sinyal acak semu (pseudo random). Kode tersebut bersifat sebagai noise tapi deterministik sehingga disebut juga noise semu (pseudo noise). Pembangkit sinyal kode ini disebut Pseudo Rando Generator (PRG) atau pseudo noise generator (PNG). PRG inilah yang akan melebarkan dan sekaligus mengacak sinyal data yang akan dikirimkan. Dalam komunikasi spread spectrum semakin lebar bandwidth akan semakin tahan terhadap jamming dan akan semakin terjamin tingkat kerahasiaannya. Disamping itu akan semakin banyak kanal yang bisa dipakai. Seperti yang di terangkan oleh Shanon , salah seorang ahli statistik telekomunikasi, dalam ilmu komunikasi dinyatakan bahwa kapasitas kanal akan sebanding dengan bandwidth transmisi dan logaritmik dari S/N-nya. Jadi agar sistem komunikasi dapat bekerja dengan kapasitas kanal yang tetap pada level daya noise yang tinggi (S/N yang rendah), dapat dilakukan dengan jalan memperbesar bandwidth transmisi W. Disamping itu Shannon juga mengemukakan bahwa sebuah kanal dapat mentransmisikan informasi dengan probabilitas salah yang kecil apabila terhadap infromasi tersebut dilakukan pengkodean yang tepat dan rate infromasi yang tidak melebihi kapasitas kanal meskipun kanal tersebut memuat derau acak.
Sistem komunikasi spread spectrum sebagai salah satu sistem komunikasi digital, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sistem komunikasi analog yaitu:
  • Lebih kebal terhadap jamming
  • Mampu menekan interferensi
  • Dapat dioperasikan pada level daya yang rendah
  • Kemampuan multiple access secara CDMA (Code Division Multiple Access)
  • Kerahasiaan lebih terjamin
  • Ranging
Dalam teknik spread spectrum sendiri ada beberapa macam cara yang digunakan, yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Frequency Hopping Spread Spectrum (FSSS), Time Hopping Spread Spectrum (TSSS) dan Chirp atau Hybrid Spread Spectrum. Pada tiap-tiap metode mempunyai keunggulan sendiri-sendiri, namun secara umum DSSS mempunyai unjuk kerja terbaik untuk gangguan noise dan anti jamming, serta paling susah untuk dideteksi. Namun ada kekurangan pada DSSS ini, yang sering menjadi kendala dalam implementasinya, yaitu pada proses sinkronisasi sinyal yang diterima dengan sinyal dari generator noise lokal pada penerima.


Hy teman-teman, kali ini saya ingin bercerita tentang KPI Drive Test 2G and 3G, saya masih pemula kalau ada yang salah mohon diberikan masukan kembali yakk..semoga ini berguna buat teman-teman...:)

KPI Drive Test..

2G

1. RxLev (Receive Level Sinyal)
2. RxQual (Receive Quality Sinyal)
3.C/I and C/A (Cell Id)
4. SQI (Speech Quality Index)
5.QoS (Quality Of Service)
6.HSO (HandOver)
7.BCCH(Broadcast Chanel  )
8.CSSR (Call Setup Succes Ratio )
9. CDR (Call Drop Ratio)
10. SCR (Succes Call Ratio)

3G

1. SAN RSCP Ec/Eo
2. SQI (Speech Quality Index)

3. QoS (Quality Of Service)

4. HSO (HandOver)

5. BCCH(Broadcast Chanel )
6. CSSR (Call Setup Succes Ratio )
7. CDR (Call Drop Ratio)
8. SCR (Succes Call Ratio)

ini hanya beberapa parameter KPI DT yang umum, sebenarnya masih banya lagi..

Berikut tampilan parameter  DT Pada Tems :













 Untuk saat ini bahasannya sampai disini dulu yaa teman, besok-besok kita bahas topik DT selanjutnyaa...

wokeehhh !!....Selamat  membaca, semoga berguna buat teman-teman semuanya..kalau ada masukan atau mau bertanya silahkan coment ya sob..

Thanx,

:)


setelah semedi beberapa jam, saya kepikiran untuk melanjutkan pelajaran DT ini, masih bersingungan dengan DT, semoga membantu teman-teman dalam memahami parameter DT, okaaayyy....mari belajar...

Drive Test dalam dunia telekomunikasi adalah suatu istilah yang digunakan karena dalam pekerjaannya kita berada dalam mobil yg diam lalu berjalan dan diam lagi sesuai dengan kebutuhan pengkuran tertentu. Perjalanan pun dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan software Drive Test semacam Nemo (Nokia) atau TEMS (Ericsson), DT juga dilakukan untuk mengetahui keadaan atw kondisi suatu jaringan operator telekomunikasi, sehingga bisa diketahui apakah kondisi tsb memerlukan perbaikan atau tidak. Nah software yg digunakan dalam DT adalah TEMS dari Ericsson, ada jg NEMO dari Nokia,dll tapi saat ini yg paling umum digunakan adalah TEMS dengan versi”nya hingga versi 8.0.4
Parameter yg harus diketahui utk para drive tester 2G / GSM pemula adalah sebagai berikut :
1. BCCH : Broadcast Control Channel = frekuensi yg digunakan dlm GSM untuk downlink BTS ke MS (berkisar 890MHz-915MHz utk yg GSM 900)
2. ARFCN : Absolute Radio Frequency Channel = sebutan kanal yg digunakan untuk mewakili brapa nilai dari frekuensi. Jd misalnya disebut ARFCN BCCHnya 18 , nah artinya nti 18 itu dikonversi menjadi nilai MHz td.
3. CGI terdiri atas :
  a.MCC / Mobile Country Code, klo Indonesia pakenya 510
  b.MNC /Mobile Network Code, nilainya tergantung operator
  c.LAC : Local Area Code, setiap area atw daerah punya kode yg ditentukan operator
  d.CI : Cell Id, parameter ini yg hrs diperhatikan agar tidak salah site ketika ingin melakukan drive test         karena setiap cell punya kode ID masing”.

4. BSIC : Base Station Identity Code, Membedakan antar BTS terutama BTS-BTS yg mempunyai BCCH ARFCN yg sama (dalam reuse freq)

5. RxLev :  Tingkat kuat level sinyal penerima di MS (rentang dalam minus dB),makin kecil mkin lemah

6. RxQual : Tingkat kualitas sinyal penerima di MS (rentangnya skala 0-7),makin besar makin jelek

7. SQI (Speech Quality Indicator) : Indikator kualitas suara dalam keadaan dedicated atau menelpon dengan rentang -20 s.d 30 , makin besar makin baik

8. TA(Timing Advance) : jarak antar MS dengan BTS (rentang dari 0-8), makin besar nilainya makin jauh

9. Speech Codec : adalah indikator speech codec yang dialami oleh MS. Terdiri dari EFR (Enhanced Full Rate), HR (Half Rate), FR (Full Rate) maupun Adaptive Multi Rate (AMR-FR & AMR-HR).
Kalau sudah tahu parameter”di atas berarti sudah 90% paham menjadi drive tester, sisanya adalah belajar praktek bagaimana cara mengkoneksikan dari MS handset ke Laptop/Tablet, dan juga GPS ke laptop/tablet. Oh iya juga memahami sektorisasi juga tidak kalah penting untuk mengetahui apakah site melayani sektor yg tepat (di outdoor). Caranya mudah saja, kita tinggal pakai kompas dan mengetahui arah utaranya kemana. Antena yg mengarah mendekati arah utara di atas 0 derajat itulah merupakan antena sektor 1 (normally yah). Lalu tinggal kita lihat dr CI-nya karena disana menunjukkan sedang melayani sektor brpkah saat itu.

Contoh : di CI tertera nilai 60201 , berarti saat itu yg sedang serving adalah antena sektor 1 (lihat nilai paling akhir dr CI, jika 60202 berarti sektor 2, jika 60203 maka sektor 3. Dan jika 60204 maka sektor 1, 60205 sektor 2, dst) . Perhatikan juga contoh yg saya berikan tersebut adalah untuk antena directional 3 sektor.
Window pada TEMS dapat diatur sedemikian rupa tergantung anda yg membutuhkan dan memudahkan anda saat melakukan DT, namun window yg biasa ditampilkan adalah GSM Current Channel, GSM Serving+Neighbor(MS1), GSM Radio Parameter, dan tentu saja Map/peta yg akan kita DT beserta data Site/BTSnya. Juga pastikan GPS dan MS sudah terkoneksi dengan baik dan benar. Sering melakukan dan memahami lebih banyak parameter membuat anda smakin mahir.

Parameter Deteksi Kualitas Jaringan :

Call Setup Success Rate (CSSR), merupakan standarisasi prosentase tingkat keberhasilan panggilan oleh kesediaan kanal suara yang sudah dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan panggilan tersebut, maka ditandai dengan tone saat terkoneksi dengan ponsel lawan bicara. Standard penilaian akan terketahui jika angka menuju > 95% maka berpredikat Excelent, 90 – 95% Good, 80-90% fair, dan jika 10 detik maka tergolong Poor.

Call Completion Success Rate (CCSR), merupakan standard pengukuran kesuksesan berkomunikasi tanpa adanya drop call. Sistem perhitungannya jika angka mencapai > 98% tergolong excellent, antara 93-98% dianggap good, jika 88-93% sedangkan pada angka <88% poor.

Mean Opinion Score (MOS), merupakan ukuran penentu kejernihan suara dalam suatu komunikasi skala 0-5, jika < 1 maka dianggap poor, 1-2 Fair, 2-3 good, dan 3-5 tergolong excellent.
Reception Level (RxL) merupakan standard pengukur kekuatan signal jaringan 2G, sedangkan untuk 3G adalah Received Signal Code Power (RSCP). Parameter skala RXL antara -47 dBm hingga 110 dBm (bila menunjuk angka lebih besar dari -85 dBm excellent, -92 hingga -85 good, -105 hingga -92 Fair dan <-105 poor)

Rx Qual merupakan standard kualitas suara pada saat melakukan panggilan pada jaringan 2G,sedangkan untuk 3G adalah Energy chip per Noise (Ec/No).parameter skala Rx Qual 0-8,semakin besar nilainya maka semakin buruk kualitasnya.

Handover adalah suatu cara dimana memungkinkan user pindah pelayanan dari suatu sektor ke sektor lain baik dalam satu BTS maupun antar BTS tanpa adanya pemutusan hubungan dan terjadi pemindahan frekuensi/kanal secara otomatis yang dilakukan oleh sistem. Tujuan dari handover adalah untuk menjaga kualitas panggilan, menjaga hubungan antara MS dan BTS dalam proses perpindahan layanan, melakukan pergantian kanal jika terjadi gangguan interferensi yang besar, dan untuk memperjelas batas antar daerah pelayanan MS. Proses handover dipengaruhi oleh faktor level daya sinyal terima (RxLevel), kualitas sinyal terima (RxQual), power budget sel tetangga dan jarak antara MS dan BTS (Timing Advanced) yang masing-masing mempunyai nilai ambang batas sehingga ketika nilai ambang batas tersebut sudah dilewati handover harus dilakukan untuk menjaga suatu panggilan agar tidak terputus. Proses handover tidak selalu berjalan lancar, walaupun nilai ambang batas sudah dilewati namun tetap tidak mau melakukan handover. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor sehingga menyebabkan kegagalan handover (failure). Kegagalan handover belum tentu menyebabkan suatu panggilan terputus, bisa juga mengakibatkan kualitas suara yang diterima menjadi jelek. Panggilan terputus merupakan akibat yang paling buruk jika handover tidak dapat dilakukan.

Sekian dulu yak teman-teman....besok disambung lagi...:)
Gbu All..
Kenangan DT bersama Teamku di Pulau Adonara NTT..(Area BaliNusra)..







15 komentar:

  1. thanks masukan nya
    mohon petunjuk untuk newbe seperti saya
    GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama...

      selagi saya bisa, pasti saya akan berikan petunjuk..

      :) Gbu2..

      Hapus
  2. bro klo cara mengatasi modem yang RSCP dan ecno yang gug muncul layar serving gmna caranya ya

    BalasHapus
  3. halo kk sy lulusan IT sy ingin coba menjalani pekerjaan sebagai Drive test engineer. sy merasa tertantang dengan pekerjaan itu. berbekal pengalaman IT support di APTIKOM sy pernah di NTT sperti kupang, flores, sumba, bali. kalo di pekerjaan drive test mungkin sy sebagai seorang pemula. sy mohon info atau bantuannya bagaimana agar bisa bekerja menjadi drive test engineer. mohon infonya ke e-mail sy mburmansyah@yahoo.com
    terima kasih banyak sebelumnya..

    BalasHapus
  4. haloo jugaaa...

    terlebih dahulu ada baiknya membaca tulisan diatas terlebih dahulu, karena dalam tulisan tersebut saya sudah memaparkan mulai dari cara penggunaan DT untuk pemula, tetapi terlebih dahulu harus memiliki alat dan softwarenya terlebih dahulu agar dapat menjalankan langkah" atau perintah sesuai tulisan diatas..

    kalau untuk bahan"nya nanti boleh saya email..

    makasi, selamat mencoba..:)

    *Semangat.

    BalasHapus
  5. selamat sore,, sya sebgai pemulai dgn lulusan IT juga tertarik utk mempelajari tentang DT,,, bolehkan sya meminta bhan bacaaan mengenai DT tersebut.. .. bisa dkirimkan lewat email perangga11[at]gmail.com ... tq

    BalasHapus
  6. Haii kak, saya sebagai pemula. mohon bimbingannya .. saya tertarik untuk belajar dan berada di dalam dunia drive test dan optimasi jaringan atau rno. Kak, kakak punya ebook tentang optimasi jaringan atau mengenai DT, dan jg software2nya kah? jika y, bisa kirimi ke email saya : Aprillia.Fadila@gmail.com

    BalasHapus
  7. Hellooo, saya newbie nih dibidang walktest.
    Masi banyak hal yg harus dipelajari hehe saya mau nanya saat pengambilan data throught put upload tapi selalu session error: the address is not valid itu kenapa yaah? Saya make ftp server drivehq. Jikalau berkenan mohon pencerahannya yah :) melindautami6282@gmail.com

    BalasHapus
  8. Anga , April dan Melin : maap baru baca messange dri teman2, selama ini akun saya offline..kalau masih ada yg butuh untuk disahre silahkan message kemabli teman2...:)) pasti saya akan bantu sebisa saya...:)

    BalasHapus
  9. hello.... Saya lama dibidang telkomunikasi, tp untuk DT sendiri saya belum sekalipun mencoba, krn di perusahaan saya bekerja tidak ada job DT. tp saya tertarik untuk melakoni pekerjaan ini,,, boleh di sahre juga untuk bahan" nya untuk pemula seperti saya sis,, setiyawan.medjha@gmail.com

    Terimakasih

    BalasHapus
  10. terimakasih ilmunya semoga bermanfaat
    sukses terus gan

    BalasHapus
  11. terima kasih banyak... semoga bermanfaat... amin...

    BalasHapus
  12. Hallo saya newbie minta tolong bimbingannya mbak

    BalasHapus
  13. Hallo saya newbie minta tolong bimbingannya mbak

    BalasHapus